Syarat, Dimensi, Ciri, dan Faktor Pendorong Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Syarat, Dimensi, Ciri, dan Faktor Pendorong Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Score36 – Gagasan Pancasila sebagai ideologi terbuka mulai berkembang setelah tahun 1985. Namun semangatnya tumbuh sejak Pancasila sendiri menjadi dasar negara (Emran, 1994: 38). Sebagai ideologi, Pancasila menjadi pedoman dan acuan kita dalam menjalankan aktivitas di segala bidang, sehingga harus bersifat terbuka, luwes dan luwes serta tidak tertutup, kaku yang akan membuatnya kadaluarsa. Seperti yang ditegaskan Alfian, Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka. Hal ini dibuktikan dengan ciri-ciri yang melekat pada Pancasila dan kekuatan yang terkandung di dalamnya, yaitu pemenuhan syarat mutu tiga dimensi.

Yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah bahwa Pancasila merupakan ideologi yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa mengubah nilai-nilai intinya. Hal ini tidak berarti bahwa nilai-nilai dasar Pancasila dapat diubah menjadi nilai-nilai dasar lainnya yang sama dengan meniadakan Pancasila atau mengingkari jati diri bangsa Indonesia (AL Marsudi, 2000: 62). Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung makna bahwa nilai-nilai inti Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan zaman secara kreatif dengan mempertimbangkan tingkat kebutuhan dan perkembangan Indonesia. rakyat. Diri.

Syarat-Syarat Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila dikatakan sebagai ideologi terbuka karena telah memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka, antara lain sebagai berikut.

• Nilai-nilai Dasar, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang tidak berubah
• Nilai Instrumen, yaitu nilai-nilai nilai inti yang paling kreatif dan dinamis diterjemahkan dalam bentuk UUD 1945, ketentuan MPR dan peraturan perundang-undangan lainnya.
• Nilai-nilai praktis adalah nilai-nilai yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai praktis bersifat abstrak, seperti saling menghormati, kerjasama dan kerukunan. Hal ini dapat dioperasionalkan dalam bentuk sikap, tindakan dan perilaku sehari-hari.

Dimensi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Ideologi Pancasila memiliki 3 dimensi penting, yaitu sebagai berikut.

• Dimensi realitas mencerminkan kapasitas ideologi untuk mengadaptasi nilai-nilai kehidupan dan berkembang dalam masyarakat.
• Dimensi Idealisme adalah idealisme yang ada dalam sebuah ideologi yang mampu membangkitkan harapan para pengikutnya.
• Dimensi pendukung adalah untuk mencerminkan atau menggambarkan kapasitas suatu ideologi untuk mempengaruhi dan beradaptasi dengan perkembangan masyarakat.

Ciri-Ciri Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Dalam fungsi ideologinya, Pancasila merupakan dasar dari segala kegiatan bangsa Indonesia. Agar Pancasila tercermin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ciri-ciri Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikut.

• Pancasila memiliki visi hidup, tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia yang bersumber dari kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri.
• Pancasila memiliki tekad untuk mengembangkan kreativitas dan dinamika untuk mencapai tujuan nasional
• Temukan sejarah bangsa Indonesia
• Terjadi atas kehendak bangsa (masyarakat) Indonesia itu sendiri, tanpa campur tangan atau paksaan dari sekelompok orang.
• Konten tidak beroperasi
• Dapat menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
• Menghargai pluralitas, sehingga diterima oleh semua orang yang berbeda asal dan budaya.

Faktor Pendorong Pemikiran Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Menurut Moerdiono, ada faktor atau bukti yang mendorong gagasan Pancasila sebagai ideologi terbuka, antara lain sebagai berikut.

• Proses perencanaan pembangunan nasional, dinamika masyarakat Indonesia yang berkembang sangat pesat. Dengan demikian, tidak semua masalah dalam kehidupan dapat ditemukan secara ideologis.
• Runtuhnya ideologi tertutup, seperti Marxisme-Leninisme/komunisme.
• Pengalaman politik historis pengaruh komunisme sangat penting, karena dari pengaruh ideologi komunisme yang tertutup, Pancasila menjadi merosot dan kaku. Pancasila tidak tampil sebagai model, tetapi sebagai senjata konseptual untuk menyerang lawan politik. Kebijakan pemerintah saat ini menjadi mutlak. Dengan demikian, perbedaan-perbedaan ini menjadi alasan untuk langsung dicap anti-Pancasila.
• Tekad untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Referensi:

https://wartapoin.com/